Pengertian
Ekonomi Teknik
Analisis
ekonomi teknik (engineering economic analysis) adalah bagian dari ilmu ekonomi
yang diaplikasikan pada proyek-proyek teknik. Digunakan oleh para insinyur
untuk mencari solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap
alternatif solusi yang potensial.
Masalah yang
dapat diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah masalah yang
memiliki tiga karakteristik berikut:
- Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran dan usaha serius dalam pemecahannya.
- Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak kita tapi memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.
- Masalah itu memiliki aspek ekononis yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.
Analisa ekonomi teknik melibatkan
pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya
yang terbatas. Konsekuensi
terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan
datang, yang konsekuensinya itu
tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan
dibawah ketidakpastian.
Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang
akan datang
b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek
yang didanai
d. Dll.
Namun demikian
keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi
yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang
lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang
berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti
mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut
saling
mempengaruhinya, yang dikenal
analisis SENSITIVITAS
Sumber-sumber ketidakpastian:
1. Kemungkinan ketidakakuratan
estimasi yang digunakan dalam analisis
2. Jenis bisnis yang berkaitan
dengan kesehatan perekonomia masa depan
3. Jenis fisik bangunan dan
peralatan yang digunakan
4. Lama (waktu) periode yang
diasumsikan
Proses Pengambilan Keputusan
Seorang
insinyur atau manajer selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan
yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk
melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk
memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan
kriteria yang sama. Langkah-langkah pengambilan keputusan dapat dilihat pada
gambar berikut.
a.
Mengenali Masalah
John Dewey
seorang filsuf Amerika mengatakan “Suatu masalah yang didefinisikan secara
benar adalah masalah yang sebagian telah terselesaikan”. Itu berarti hanya
masalah yang telah dikenali dengan benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan,
tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan tersesat sehingga solusi yang
tepat tidak akan pernah tercapai. Masalah dapat dikenali oleh berbagai pihak
terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan, pemecah masalah
seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang langsung
berhubungan dengan hal-hal teknis.
Beberapa
masalah berikut cocok diselesaikan dengan analisis ekonomi teknis, identifikasi
yang mana saja?
- Mana yang lebih baik membeli mobil bermesin disel atau bermesin bensin?
- Haruskah mesin otomatis dibeli untuk menggantikan tiga orang pekerja manual saat ini?
- Apakah bijak menjadwalkan kelas subuh untuk menhindari kemacetan di pagi hari?
- Apakah lebih baik anda pindah jurusan ke Teknik Listrik?
- Seseorang yang akan anda nikahi bekerja dengan gaji yang rendah, sedangkan yang lain adalah profesional bergaji tinggi, mana yang akan anda pilih?
b.
Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Masalah
adalah situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan.
Di perusahaan masalah utama akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan
masalah yang dihadapi para individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya
kepuasan. Tujuan-tujuan yang bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi tujuan
yang lebih sempit, spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus
membuat 1000 unit produk bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan rumah
tahun ini”adalah sasaran yang menggambarkan
tujuan.
c.
Menyusun Data yang Relevan
Keputusan
yang baik adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang
diperoleh dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi
seperti sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi
informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat
memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan,
menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit.
d.
Mengidentifikasi Alternatif yang Layak
Harus
diyakini bahwa setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi,
yakini juga bahwa jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka itu tidak bisa disebut masalah. Dari sekian
banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak
dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian
untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka
solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif
yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian
dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan
alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan
alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan
keterbatasan waktu.
e.
Menetapkan Kriteria Penilaian Alternatif
Alternatif
terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik
menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi
spektrum paling buruk – buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan
demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif. Bayangkan jika
seorang dinyatakan bersalah oleh hakim dan diberikan alternatif untuk membayar
denda satu juta rupiah atau kurungan tiga hari, secara multak tidak ada pilihan
yang menarik tapi berdasarkan nilai relatif setiap orang dapat memutuskan mana
pilihan yang lebih tidak menarik, pada kasus ini berlaku adagium “make the best
of a bad situation” – memilih yang terbaik dari yang terburuk.
Untuk
menilai suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya:
- Menghasilkan paling sedikit kerusakan ekologi
- Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk
- Menggunakan uang secara efisiensi ekonomis
- Minimasi pengeluaran uang
- Memastikan bahwa yang mendapatkan benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat keputusan itu
- Minimasi waktu pencapaian tujuan
- Minimasi pengangguran
Semua
masalah analisis ekonomi akan termasuk salah satu kategori berikut:
- Input sama, tujuannya adalah meningkatkan utilisasi sumber daya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi benefit atau output.
- Output sama, tujuannya melakukan efisiensi sumberdaya, kriteria yang digunakan adalah minimasi biaya atau input lainnya.
- Input dan output tidak sama, adalah memaksimalkan selisih antara benefit dan biaya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi profit.
f.
Membangun Model Keterhubungan
Pada tahap
ini semua elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan informasi,
alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari elemen-elemen
itu direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan hubungan antara
variabel.
g.
Memprediksi Keluaran Alternatif
Model yang
dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap
alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan
keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan
digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat
polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari
komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan
keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.
h.
Memilih Alternatif Terbaik
Memilih
alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan
ini harus dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk
masalah itu telah ditemukan.
i.
Audit Pasca Keputusan
Audit pasca
keputusan penting dilakukan untuk menjamin apa yang diproyeksikan akan
tercapai. Jika semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah itu
menyadari bahwa rekomendasi mereka akan diaudit tingkat keberhasilannya maka
mereka akan bekerja lebih realistis dan menghindari kesalahan yang akibat rasa
optimis yang berlebihan.
Pengambilan Keputusan Teknik
Beberapa
bentuk pengambilan keputusan teknik berhubungan dengan masalah alternatif
desain, metode, atau material. Masalah itu bisa berupa masalah jangka pendek,
yang biaya dan benefitnya muncul dalam satu periode atau atau dam jangka waktu
yang lebih panjang.
a.
Pengambilan Keputusan Teknik Elementer
Pengambilan
keputusan teknik elementer berhubungan dengan masalah-masalah pengambilan
keputusan dalam periode yang sangat singkat, biaya dan manfaat untuk setiap
alternatif diketahui dengan cepat, kemudian menggunakan kriteria yang sesuai
maka alternatif terbaik dapat diketahui. Perhatikan beberapa contoh pengambilan
keputusan berikut.
Dibutuhkan
campuran beton yang harus mengandung sedikitnya 31% pasir. Satu bahan baku
mengandung 25% pasir dan 75% kuarsa dijual seharga $3 per meter kubik. Bahan
baku lain mengandung 40% pasir dan 60% kuarsa dijual $4.4 per meter kubik.
Tentukan biaya minimal untuk memperoleh campuran yang sesuai kebutuhan.
Solusi: misalnya x = porsi bahan baku
seharga $3, maka
1
– x = porsi bahan baku seharga $4.4
Campuran
Termurah
x(0,25) + (1
– x)(0,4) = 0.31
0,25x + 0.4
– 0.4x = 0.31
x = (0,31 –
0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6
maka
campuran harus berupa 60% bahan seharga $3/m3 dan 40% bahan seharga $4.4/m3
Biaya
minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56
Suatu
komponen dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga kerja 15 sen
per unit. Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000. Order
diperoleh sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order, ada
sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga
menjadi 34 sen per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per unit, namun
dibutuhkan tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan
habis selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga
kerja, apakah pergantian cara itu akan menghasilkan tambahan laba?
Alternatif A
Biaya
material 1.500.000 unit * 0,4 = 600.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.15 = 225.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 562.000
Biaya Total = 1.387.500
Alternatif B
Biaya peralatan = 100.000
Biaya
material 1.500.000 unit * 0,34 = 510.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.10 =
150.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 375.000
Biaya Total = 1.135.000
2.2 Pengambilan Keputusan Teknik Berjangka
Pengambilan
keputusan teknik yang lain berhubungan dengan masalah yang melibatkan periode
yang lebih panjang, untuk memecahkan masalah seperti ini perlu digunakan aliran
kas (cash flow).
Kesimpulan :
Ekonomi teknik adalah ikmu yg mempelajari proses perencanaan sebuah proyek dalam segi ekonomi dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu hingga dapat diambil suatu keputusan atau hasil dengan metode-metode tertentu.
Kesimpulan :
Ekonomi teknik adalah ikmu yg mempelajari proses perencanaan sebuah proyek dalam segi ekonomi dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu hingga dapat diambil suatu keputusan atau hasil dengan metode-metode tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar