Senin, 19 Desember 2011

EVALUASI PROYEK DENGAN METODE RASIO MANFAAT/BIAYA


Ø    EVALUASI PROYEK DENGAN METODE RASIO MANFAAT/BIAYA

Metode rasio manfaat/biaya (benefit/cost, B/C) biasanya digunakan untuk mengevaluasi proyekproyek
umum (publik), karena sejumlah faktor khusus yang mempengaruhinya, yang tidak dijumpai pada
usaha/proyek swasta.


Ø    Perspektif dan Terminologi untuk Menganalisa Proyek-Proyek Umum (Publik)
·                   Keuntungan atau manfaat (benefit) didefinisikan sebagai konsekuensi-konsekuensi proyek yang
diinginkan oleh publik.
·                   Biaya (cost) adalah pembayaran atau pengeluaran keuangan yang dibutuhkan dari pemerintah.
·                   Disbenefit (kerugian) adalah konsekuensi-konsekuensi negatif dari suatu proyek terhadap publik.

Proyek yang melikuidasi sendiri (self-liquidating project) adalah proyek-proyek yang menghasilkan pendapatan langsung yang cukup untuk membayarkan semua biaya yang dikeluarkannya untuk periode waktu tertentu. Proyek jenis ini diharapkan menghasilkan pendapatan yang melebihi biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi tidak menarik keuntungan dan tidak dikenakan pajak pendapatan.

Ø    Proyek-Proyek Multiguna

Tiga kesulitan utama akibat beragamnya tujuan proyek adalah:
1. Penentuan alokasi dana (biaya) untuk masing-masing tujuan.
2. Konflik kepentingan antara beberapa tujuan proyek, sehingga harus dilakukan kompromi dalam
menetapkan suatu keputusan. Keputusan yang dibuat akan mempengaruhi tingkat manfaat yang
dihasilkan dari proyek.
3. Sangat sensitif terhadap masalah-masalah politik.

Ø    Kesulitan dalam Mengevaluasi Proyek-Proyek Publik

Kesulitan yang dihadapi dalam mengevaluasi kelayakan ekonomi dan membuat keputusan yang berkaitan dengan proyek-proyek publik adalah:

·                   Tidak ada standar keuntungan yang digunakan untuk mengukur kefektifan keuangan.
·                   Sulit mengukur pengaruh keuangan atas manfaat dari proyek-proyek tersebut.
·                   Hubungan antara proyek dengan publik, sebagai pemilik proyek, sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
·                   Pengaruh politis yang besar jika proyek menggunakan dana publik.
·                   Tidak ada dorongan atau stimulus untuk meningkatkan efektivitas operasi.
·                   Proyek publik lebih sering dikenakan pembatasan-pembatasan daripada proyek swasta.
·                   Kemampuan badan-badan pemerintah untuk menghasilkan modal lebih terbatas daripada
perusahaan swasta.
·                   Tingkat bunga untuk menghitung manfaat dan biaya proyek sangat kontroversial dan sensitif secara politis.

Ø    Metode Rasio Manfaat/Biaya (B/C)

Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang biasa digunakan adalah PW dan AW.
Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-penghematan.



Ø    Mengevaluasi Proyek Independen dengan Rasio B/C

Proyek-proyek independen dikategorikan sebagai pengelompokan proyek-proyek dimana pilihan
terhadap suatu proyek tertentu di dalam kelompok tidak bergantung pada pemilihan salah satu atau semua proyek lain di dalam kelompok. Sehingga dimungkinkan untuk tidak memilih satupun atau beberapa kombinasi dari proyek-proyek tersebut atau memilih semua proyek dari suatu kelompok yang independen.
Untuk proyek-proyek independen ini, isu tentang proyek mana yang lebih baik tidak penting. Satu-satunya kriteria untuk memilih proyek-proyek ini adalah rasio B/C, apakah sama atau lebih besar dari 1.

Ø Kritik dan Kelemahan Metode Rasio B/C

Kritik terhadap metode Rasio B/C sebagai prosedur untuk mengevaluasi proyek-proyek umum:
·                   seringkali digunakan untuk menjustifikasi setelah kejadian (after-the-fact) daripada untuk evaluasi
proyek
·                   ketidakadilan distribusi yang serius tidak diperhitungkan dalam studi B/C.
·                   informasi kualitatif seringkali diabaikan.

Selasa, 13 Desember 2011

Membandingkan Alternatif-Alternatif


MEMBANDINGKAN
ALTERNATIF-ALTERNATIF
Konsep-Konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif
Alternatif yang membutuhkan modal investasi
minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan
akan dipilih kecuali jika modal tambahan yang dibutuhkan oleh alternatif dengan investasi lebih besar
dinilai menguntungkan berdasarkan penghematan atau keuntungan tambahan.

Modal tambahan didefinisikan sebagai selisih modal antara alternatif dengan modal investasi lebih
besar dengan alternatif dengan modal yang lebih kecil.
Alternatif dibedakan menjadi dua jenis :
1. Alternatif investasi, adalah alternatif dengan investasi modal awal yang menghasilkan aliran kas
positif dari peningkatan pendapatan, penghematan melalui pengurangan biaya, atau keduanya.
2. Alternatif biaya, adalah alternatif dengan semua aliran kas negatif kecuali nilai sisa aset pada
akhir umur proyek (Situasi ini terjadi jika suatu organisasi harus melakukan suatu tindakan dan
keputusan yang melibatkan cara paling ekonomis dalam melakukannya).

Periode Analisis
Periode studi adalah waktu yang dipilih untuk membandingkan alternatif yang saling meniadakan
(mutually exclusive).
Umur manfaat alternatif yang dibandingkan, relatif terhadap periode analisis yang dipilih, dapat
melibatkan dua situasi :
1. Kasus 1 : umur manfaat sama untuk semua alternatif dan sama dengan periode analisis.
2. Kasus 2 : umur manfaat antar alternatif berbeda dan sekurang-kurangnya umur manfaat dari satu
alternatif tidak sama dengan periode analisis.(Periode analisis harus sama dalam membandingkan
alternatif, sehingga untuk kasus ini untuk mempermudah analisis digunakan DUA ASUMSI yaitu
asumsi perulangan dan asumsi pengakhiran).
ASUMSI PERULANGAN melibatkan dua kondisi utama:
1. Periode analisis dianggap tak berhingga atau sama dengan kelipatan persekutuan darri umur
manfaat alternatif.
2. Konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi pada alternatif di awal periode analisis juga terjadi
sepanjang periode.
􀂃 ASUMSI PENGAKHIRAN menggunakan periode studi (analisis) terbatas dan identik untuk semua
alternatif. Untuk itu dilakukan perkiraan aliran kas untuk alternatif yang memiliki umur manfaat yang
berbeda dengan periode analisis.

Umur Manfaat Sama dengan Periode Analisis
Metode Nilai Ekivalen
Dilakukan dengan mengubah semua aliran kas kedalam nilai ekivalen sekarang, tahunan maupun akan
datang (PW, AW, FW) untuk semua alternatif berdasarkan investasi total dengan tingkat pengembalian
sama dengan MARR.
Peringkat keekonomian dari alternatif yang dibandingkan akan sama untuk ketiga metode.
Untuk alternatif A dan B jika PW(i)A < PW(i)B maka AW(i)A < AW(i)B dan FW(i)A < FW(i)B
Untuk alternatif investasi, alternatif dengan nilai ekivalen positif terbesar yang dipilih. Sedangkan untuk
alternatif biaya, alternatif dengan nilai ekivalen negatif terkecil yang dipilih.

Metode Tingkat Pengembalian (ROR)
Tiga aturan yang berlaku dalam mengaplikasikan metode tingkat pengembalian berdasarkan konsep dasar
perbandingan alternatif adalah:
1. Setiap tambahan modal harus dievaluasi kelayakannya dengan menghasilkan tingkat pengembalian
yang memuaskan pada tambahan tersebut.
2. Bandingkan alternatif dengan investasi lebih besar terhadap yang lebih kecil hanya jika alternatif lebih
kecil dapat diterima.
3. Pilih alternatif dengan investasi modal lebih besar selama investasi tambahan menguntungkan
dengan tingkat pengembalian minimal sama dengan MARR.


Umur Manfaat Antar Alternatif Berbeda
Karena analisis perbandingan alternatif harus dilakukan dalam periode analisis yang sama, jika
alternatif yang mutually exclusive mempunyai umur manfaat berbeda, analisis dilakukan dengan
memberlakukan asumsi-asumsi, yaitu:
1. Asumsi perulangan. Periode analisis yang digunakan tidak berhingga atau kelipatan
persekutuan terkecil dari umur manfaat semua alternatif. Semua perkiraan aliran kas pada umur
manfaat pertama diasumsikan berulang secara identik sepanjang periode analisis. Perbandingan
dilakukan dengan menghitung AW dari masing-masing alternatif selama umur manfaatnya, dan
meilih alternatif terbaik (alternatif investasi: nilai AW positif terbesar; alternatif biaya: nilai AW
negatif terkecil).
2. Asumsi pengakhiran. Periode analisi yang dipilih adalah umur manfaat dari salah satu alternatif,
sehingga terdapat satu atau lebih alternatif dengan umur manfaat yang lebih singkat atau lebih
lama dari periode analisis. Oleh karena itu perlu dilakukan penyesuaian aliran kas berdasarkan
asumsi tambahan.
Panduan dalam penerapan asumsi tambahan:
i. Umur manfaat < periode analisis
a. Alternatif biaya: mengontrak jasa atau menyewa peralatan yang dibutuhkan untuk waktu (tahun)
tersisa sampai akhir periode analisis; atau mengulang sebagian dari umur manfaat dari alternatif
awal, kemudian memotongnya dan memperkirakan harga pasar pada akhir periode analisis.
b. Alternatif investasi: untuk tahun tersisa setelah berakhirnya umur manfaat, semua aliran kas akan
diinvestasikan kembali pada kesempatan investasi lain yang tersedia dengan MARR sampai akhir
periode analisis. Cara paling mudah adalah dengan menghitung FW dari setiap alternatif pada
akhir periode analisis.
ii. Umur manfaat > periode analisis : memotong alternatif pada akhir periode analisis dan aset
diasumsikan dijual dengan menggunakan perkiraan harga pasar pada akhir periode analisis.


Mendefinisikan Alternatif Investasi dalam Bentuk Kombinasi Proyek
Peluang investasi (proyek) dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Mutually exclusive: proyek yang dipilih paling banyak hanya satu.
2. Independent (bebas): pilihan atas suatu proyek tidak tergantung pada pilihan dari proyek lain di dalam
kelompok, sehingga bisa dipilih satu atau semua atau beberapa dari proyek yang ada.
3. Contingent (bergantung): pemilihan suatu proyek tergantung pada pilihan satu atau lebih proyek lain.