Minggu, 30 Juni 2013

Kebobrokan Bangsa, Kebobrokan Demokrasi



Kebobrokan Bangsa, Kebobrokan Demokrasi

Pada tulsan kali ini saya akan menyampaikan sedikit fakta kecil dan pendapat saya tentang keadaan bangsa ini dan masyarakatnya. Mungkin saya tidak kompeten mengomentari masalah bangsa, negara, politik. Tapi saya juga termasuk warga negara bangsa ini, dan  saya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai keadaan negara ini yang mungkin banyak orang belum tau atau menutup mata atau tidak mau tau tentang keadaan bangsa ini.
Pada akhir bulan juni, pemerintah merealisasikan keputusannya dalam menaikan harga bbm dengan mencabut sebagian subsidinya yang selama ini di berikan. Alasan nya adalah subsidi yang di berikan telah salah sasaran, dan negara telah mengalami kerugian APBN negara. Dan akhirnya berakibat naik nya bahan dasar pokok, biaya transportasi, dan lain-lain. Apakah ini sudah tepat? Apakah ini untuk rakyat, dengan dalih masyarakat miskin akan diberikan bantuan tunai sementara?
Pada sisi lain investor asing terus merajalela. Salah satu contohnya adalah freeport. Memang freeport bukan pertambangan minyak tetapi pertambangan tembaga, emas dan perak tapi kalau dalih pemerintah mengurangi defisit anggaran negara dengan dengan mengurangi subsidi bbm, salah satu yang mengganjal  adalah investasi asing pada pertambangan freeport. Kenapa? Karena menurut yang saya ketahui indonesia hanya mendapatkan keuntungan sekitar  1-3,5%  dari seluruh keuntungan yang freeport dapatkan. Bayangkan betapa kecilnya keuntungan yg di dapat oleh negara kita, namun pemerintah diam saja, kenapa? Padahal jika tambang ini kita ambil alih dapat meningkatkan defisa negara dan dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarat. Bukannya mengurangi subsidi bbm dengan berdalih untuk kepentingan rakyat. Inilah kenyataannya pemerintahan kita saat ini.
Dengan ideologi “Demokrasi” pancasila yang notabene “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”, ini semua hanya omong kosong belaka melihat fakta di atas. Ini sudah cukup menggambarkan kegagalan demokrasi. Terlihat pula pada setiap pemilihan umum yang banyak membebankan anggaran negara.kenapa? Coba sekarang kita pikirkan bagaimana cara para calon untuk dapat terpilih menjadi seorang presiden misalnya. Tidak lain dan tidak bukan adalah mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya, dengan cara apa? Banyak cara yang mereka biasa lakukan, salah satunya adalah menebar janji-janji kosong. Tidak hanya itu mereka juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dari anggaran pribadi parpol mereka yang akan digunakan untuk menarik banyak suara dengan bebagai macam cara, bahkan juga dengan cara kotor. Dan yang sekarang sering mereka lakukan adalah pencitraan sehingga tidak sedikit para calon adalah seorang artis. Sehingga tidak menutup kemungkinan setelah mereka terpilih mereka berusaha mengembalikan modal yang mereka keluarkan sehingga terjadi tindak KKN. Apakah masih belum cukup sebagian kecil contoh fakta ini?
Pada tulisan kali ini saya hanya menyampaikan pendapat dan sedikit fakta yang terjadi di sekitar kita, dan saya belum memberikan apakah solusi yang bisa kita ambil untuk keluar dari semua masalah ini. Insya allah pada lain kesempatan. Mungkin banyak kekurangan pada tulisan saya untuk itu saya mohon maaf dan saya sangan menunggu komentar dari kalian.
Terimakasih.