Minggu, 20 Oktober 2013

CASH FLOW



CASH FLOW
1.PENGERTIAN
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
·         Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
·         Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
·         Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a)      Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b)      Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c)      Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

2 KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a)Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b)      Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c)Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya. 

3  MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1)      Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2)      Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3)      Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4)      Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
      Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.      Menentukan minimum kas
2.      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.      Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.      Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1.      Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2.      Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3.      Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.

contoh soal :
1. Misal seseorang membeli mobil baru seharga Rp. 15.000.000,-. Biaya pengoperasian dan
pemeliharaan pada akhir tahun pertama adalah Rp. 800.000,-, pada akhir tahun kedua
Rp.900.000,-; pada akhir tahun ketiga Rp. 110.000,- dan pada akhir tahun keempat
Rp.1.200.000,-. karena biaya pengoperasian dan pemeliharaan tiap tahun cenderung
meningkat maka pemilik mobil tersebut ingin menjual mobilnya pada akhir tahun keempat
seharga Rp. 6.000.000,-.

buatlah cash flownya?

2. Suatu perusahaan pada bulan Januari 2001 membeli mesin tik merek
PALAPA seharga Rp. 500.000,- dengan garansi 2 tahun (oleh karena itu ongkos reparasi
tahun 2001 dan 2002 tidak ada). Dalam tahun 2003 ada ongkos reperasi Rp. 86.000,-
dalam tahun 2004 sejumlah Rp. 130.000,- dan dalam tahun 2005 sejumlah Rp. 140.000,-.
Pada tahun 2005, mesin tik tersebut di jual seharga Rp. 300.000,-. 

buatlah cash flownya?

3. Misal seseorang mendepositokan uangnya Rp. 1.000.000,- di suatu bank
dengan suku bunga 9% pertahun untuk selama 3 tahun. Maka jumlah depositonya pada
akhir tahun ketiga adalah ?


4. Dengan suku bunga 10% / thn, uang Rp. 500.000,- sekarang akan ekuivalen dengan berapa
untuk 3 tahun mendatang?


5. Seseorang mendepositokan uangnya di Bank sebesar $500. Berapa uang tersebut setelah 5
Tahun bila suku bunga i=6% 

Jumat, 18 Oktober 2013

Ekonomi Teknik



Pengertian Ekonomi Teknik
Analisis ekonomi teknik (engineering economic analysis) adalah bagian dari ilmu ekonomi yang diaplikasikan pada proyek-proyek teknik. Digunakan oleh para insinyur untuk mencari solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap alternatif solusi yang potensial.
Masalah yang dapat diselesaikan menggunakan alnalisis ekonomi teknik adalah masalah yang memiliki tiga karakteristik berikut:

  1. Masalah itu cukup penting, dan memerlukan pemikiran dan usaha serius dalam pemecahannya.
  2. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dalam benak kita tapi memerlukan analisis yang teliti yang mengorganisasikan setiap elemen masalah dan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan tidak dapat diselesaikan sekaligus.
  3. Masalah itu memiliki aspek ekononis  yang cukup penting sebagai komponen yang mengarahkan analisis pada keputusan.
Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya
yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan
datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan
dibawah ketidakpastian.
Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang akan datang
b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai
d. Dll.

Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling
mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS
Sumber-sumber ketidakpastian:
1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis
2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan
3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan
4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan

            Proses Pengambilan Keputusan
Seorang insinyur atau manajer selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action) dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik, setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama. Langkah-langkah pengambilan keputusan dapat dilihat pada gambar berikut.



a.      Mengenali Masalah
John Dewey seorang filsuf Amerika mengatakan “Suatu masalah yang didefinisikan secara benar adalah masalah yang sebagian telah terselesaikan”. Itu berarti hanya masalah yang telah dikenali dengan benarlah yang berpotensi untuk diselesaikan, tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan tersesat sehingga solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai. Masalah dapat dikenali oleh berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan, pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang langsung berhubungan dengan hal-hal teknis.
Beberapa masalah berikut cocok diselesaikan dengan analisis ekonomi teknis, identifikasi yang mana saja?

  1. Mana yang lebih baik membeli mobil bermesin disel atau bermesin bensin?
  2. Haruskah mesin otomatis dibeli untuk menggantikan tiga orang pekerja manual saat ini?
  3. Apakah bijak menjadwalkan kelas subuh untuk menhindari kemacetan di pagi hari?
  4. Apakah lebih baik anda pindah jurusan ke Teknik Listrik?
  5. Seseorang yang akan anda nikahi bekerja dengan gaji yang rendah, sedangkan yang lain adalah profesional bergaji tinggi, mana yang akan anda pilih?

b.      Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Masalah adalah situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan. Di perusahaan masalah utama akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan masalah yang dihadapi para individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya kepuasan. Tujuan-tujuan yang bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi tujuan yang lebih sempit, spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus membuat 1000 unit produk bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan rumah tahun ini”adalah sasaran yang menggambarkan  tujuan.

c.       Menyusun Data yang Relevan
Keputusan yang baik adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang diperoleh dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi seperti sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan, menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit.  

d.      Mengidentifikasi Alternatif yang Layak
Harus diyakini bahwa setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi, yakini juga bahwa jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka  itu tidak bisa disebut masalah. Dari sekian banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan waktu. 

e.       Menetapkan Kriteria Penilaian Alternatif
Alternatif terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi spektrum paling buruk – buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif. Bayangkan jika seorang dinyatakan bersalah oleh hakim dan diberikan alternatif untuk membayar denda satu juta rupiah atau kurungan tiga hari, secara multak tidak ada pilihan yang menarik tapi berdasarkan nilai relatif setiap orang dapat memutuskan mana pilihan yang lebih tidak menarik, pada kasus ini berlaku adagium “make the best of a bad situation” – memilih yang terbaik dari yang terburuk.  
Untuk menilai suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya:

  • Menghasilkan paling sedikit kerusakan ekologi
  • Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk
  • Menggunakan uang secara efisiensi ekonomis
  • Minimasi pengeluaran uang
  • Memastikan bahwa yang mendapatkan benefit dari keputusan lebih banyak daripada yang menderita akibat keputusan itu
  • Minimasi waktu pencapaian tujuan
  • Minimasi pengangguran   

Semua masalah analisis ekonomi akan termasuk salah satu kategori berikut:
  1. Input sama, tujuannya adalah meningkatkan utilisasi sumber daya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi benefit atau output.
  2. Output sama, tujuannya melakukan efisiensi sumberdaya, kriteria yang digunakan adalah minimasi biaya atau input lainnya.
  3. Input dan output tidak sama, adalah memaksimalkan selisih antara benefit dan biaya, kriteria yang digunakan adalah maksimasi profit.
f.       Membangun Model Keterhubungan
Pada tahap ini semua elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan informasi, alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari elemen-elemen itu direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan hubungan antara variabel.

g.      Memprediksi Keluaran Alternatif
Model yang dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.



h.      Memilih Alternatif Terbaik
Memilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk masalah itu telah ditemukan. 

i.        Audit Pasca Keputusan
Audit pasca keputusan penting dilakukan untuk menjamin apa yang diproyeksikan akan tercapai. Jika semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah itu menyadari bahwa rekomendasi mereka akan diaudit tingkat keberhasilannya maka mereka akan bekerja lebih realistis dan menghindari kesalahan yang akibat rasa optimis yang berlebihan.


            Pengambilan Keputusan Teknik
Beberapa bentuk pengambilan keputusan teknik berhubungan dengan masalah alternatif desain, metode, atau material. Masalah itu bisa berupa masalah jangka pendek, yang biaya dan benefitnya muncul dalam satu periode atau atau dam jangka waktu yang lebih panjang.

a.      Pengambilan Keputusan Teknik Elementer
Pengambilan keputusan teknik elementer berhubungan dengan masalah-masalah pengambilan keputusan dalam periode yang sangat singkat, biaya dan manfaat untuk setiap alternatif diketahui dengan cepat, kemudian menggunakan kriteria yang sesuai maka alternatif terbaik dapat diketahui. Perhatikan beberapa contoh pengambilan keputusan berikut.

Dibutuhkan campuran beton yang harus mengandung sedikitnya 31% pasir. Satu bahan baku mengandung 25% pasir dan 75% kuarsa dijual seharga $3 per meter kubik. Bahan baku lain mengandung 40% pasir dan 60% kuarsa dijual $4.4 per meter kubik. Tentukan biaya minimal untuk memperoleh campuran yang sesuai kebutuhan.

Solusi:             misalnya x = porsi bahan baku seharga $3, maka
                        1 – x = porsi bahan baku seharga $4.4
Campuran Termurah
x(0,25) + (1 – x)(0,4) = 0.31
0,25x + 0.4 – 0.4x = 0.31
x = (0,31 – 0,4)/(0.25 – 0,4) = 0,6

maka campuran harus berupa 60% bahan seharga $3/m3 dan 40% bahan seharga $4.4/m3
Biaya minimal per meter kubik adalah = 0.6($3)+0,4($4,4) = $3.56 

Suatu komponen dengan biaya material 40 sen per unit dan biaya tenaga kerja 15 sen per unit. Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai $500.000. Order diperoleh sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order, ada sebuah metode manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga menjadi 34 sen per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 sen per unit, namun dibutuhkan tambahan peralatan senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan habis selama proses produksi, dan terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga kerja, apakah pergantian cara itu akan menghasilkan tambahan laba?

Alternatif A
Biaya material             1.500.000 unit * 0,4    =          600.000
Biaya TK                     1.500.000 unit * 0.15  =          225.000
Biaya lain                    2.5 * biaya TK                        =          562.000
Biaya Total                                                      =          1.387.500


Alternatif B
Biaya peralatan                                               =         100.000
Biaya material             1.500.000 unit * 0,34  =         510.000
Biaya TK                     1.500.000 unit * 0.10  =         150.000
Biaya lain                    2.5 * biaya TK                        =         375.000
Biaya Total                                                      =          1.135.000

2.2       Pengambilan Keputusan Teknik Berjangka
Pengambilan keputusan teknik yang lain berhubungan dengan masalah yang melibatkan periode yang lebih panjang, untuk memecahkan masalah seperti ini perlu digunakan aliran kas (cash flow).


Kesimpulan : 
    Ekonomi teknik adalah ikmu yg mempelajari proses perencanaan sebuah proyek dalam segi ekonomi dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu hingga dapat diambil suatu keputusan atau hasil dengan metode-metode tertentu.