Kebobrokan Bangsa, Kebobrokan Demokrasi
Pada tulsan kali ini saya
akan menyampaikan sedikit fakta kecil dan pendapat saya tentang keadaan bangsa
ini dan masyarakatnya. Mungkin saya tidak kompeten mengomentari masalah bangsa,
negara, politik. Tapi saya juga termasuk warga negara bangsa ini, dan saya ingin menyampaikan pendapat saya
mengenai keadaan negara ini yang mungkin banyak orang belum tau atau menutup
mata atau tidak mau tau tentang keadaan bangsa ini.
Pada akhir bulan juni,
pemerintah merealisasikan keputusannya dalam menaikan harga bbm dengan mencabut
sebagian subsidinya yang selama ini di berikan. Alasan nya adalah subsidi yang
di berikan telah salah sasaran, dan negara telah mengalami kerugian APBN
negara. Dan akhirnya berakibat naik nya bahan dasar pokok, biaya transportasi,
dan lain-lain. Apakah ini sudah tepat? Apakah ini untuk rakyat, dengan dalih
masyarakat miskin akan diberikan bantuan tunai sementara?
Pada sisi lain investor
asing terus merajalela. Salah satu contohnya adalah freeport. Memang freeport
bukan pertambangan minyak tetapi pertambangan tembaga, emas dan perak tapi
kalau dalih pemerintah mengurangi defisit anggaran negara dengan dengan
mengurangi subsidi bbm, salah satu yang mengganjal adalah investasi asing pada pertambangan
freeport. Kenapa? Karena menurut yang saya ketahui indonesia hanya mendapatkan
keuntungan sekitar 1-3,5% dari seluruh keuntungan yang freeport dapatkan.
Bayangkan betapa kecilnya keuntungan yg di dapat oleh negara kita, namun
pemerintah diam saja, kenapa? Padahal jika tambang ini kita ambil alih dapat
meningkatkan defisa negara dan dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarat. Bukannya
mengurangi subsidi bbm dengan berdalih untuk kepentingan rakyat. Inilah kenyataannya
pemerintahan kita saat ini.
Dengan ideologi “Demokrasi”
pancasila yang notabene “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”, ini semua
hanya omong kosong belaka melihat fakta di atas. Ini sudah cukup menggambarkan
kegagalan demokrasi. Terlihat pula pada setiap pemilihan umum yang banyak membebankan
anggaran negara.kenapa? Coba sekarang kita pikirkan bagaimana cara para calon
untuk dapat terpilih menjadi seorang presiden misalnya. Tidak lain dan tidak
bukan adalah mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya, dengan cara apa? Banyak cara
yang mereka biasa lakukan, salah satunya adalah menebar janji-janji kosong. Tidak
hanya itu mereka juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dari anggaran
pribadi parpol mereka yang akan digunakan untuk menarik banyak suara dengan
bebagai macam cara, bahkan juga dengan cara kotor. Dan yang sekarang sering
mereka lakukan adalah pencitraan sehingga tidak sedikit para calon adalah
seorang artis. Sehingga tidak menutup kemungkinan setelah mereka terpilih
mereka berusaha mengembalikan modal yang mereka keluarkan sehingga terjadi
tindak KKN. Apakah masih belum cukup sebagian kecil contoh fakta ini?
Pada tulisan kali ini saya
hanya menyampaikan pendapat dan sedikit fakta yang terjadi di sekitar kita, dan
saya belum memberikan apakah solusi yang bisa kita ambil untuk keluar dari
semua masalah ini. Insya allah pada lain kesempatan. Mungkin banyak kekurangan
pada tulisan saya untuk itu saya mohon maaf dan saya sangan menunggu komentar
dari kalian.
Terimakasih.